
Bagi yang mempunyai harta bisa bershodaqoh dengan hartanya.
Bagi yang mempunyai ilmu bisa bershodaqoh dengan ilmunya. Bagi yang memiliki
tenaga bisa bershodaqoh dengan tenaganya. Jika kita ingin rizqi yang barokah
maka kita harus menyisihkan sebagian harta kita untuk di shodaqohkan. Jika kita
melakukannya dengan ihlas dan kerendahan hati maka banyak barokah illahi yang
akan mengalir kepada kita.
Firman Allah dalam QS Al-Baqoroh Ayat 261:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(Karunia-Nya) lagi maha mengetahui”
Shodaqoh atau zakat berarti “menyucikan” dan “mengembangkan”.
Harta yang di shodaqohkan bukan hanya bermanfaat mensucikan harta milik kita
tetapi juga akan melipat gandakan harta tersebut.
Sabda Rasulullah SAW :
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah shodaqoh. Amar ma’ruf
nahi munkar yang kamu lakukan adalah shodaqoh. Engkau menunjuki seseorang yang
tersesat disuatu tempat, juga merupakah shodaqoh bagimu. Jika engkau
menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan, juga merupakah shodaqoh bagimu.”
(HR Tirmidzi)