
Sholat hajat merupakan metode yang di benarkan oleh islam
sebab sholat hajat ini meminta langsung kepada Allah SWT, Dzat yang Maha
Pemberi, Maha Kaya dan Maha Mengabulkan. Firman Allah SWT : QS Huud ayat 6 :
“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi, melainkan
Allah-lah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu
dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh)”
Cara yang dibenarkan oleh agama adalah dengan bekerja keras
untuk memulai tahapan bisnis, diiringi dengan doa dan tawakal. Firman Allah SWT
: QS Al-Baqarah:153 :
“ Hai orang-orang
yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang Sabar”
Sholat hajat boleh dilaksanakan kapan saja asalkan bukan
waktu yang dilarang untuk melakukan sholat. Sholat hajat tidak memiliki waktu
khusus, sebagaimana sholat dhuha ataupun sholat fardhu yang lima waktu. Sholat
hajat terdiri dari dua rokaat dan maksimal dua belas rokaat jika itu dilakukan
dalam satu waktu. Kapankah waktu utama yang dianjurkan untuk kita memperbanyak
sholat termasuk di dalamnya sholat hajat?
Rasulullah SAW bersabda :
“Tuhan kita ‘azza wa jalla turun ke langit dunia pada
sepertiga malam yang terahir, pada saat dia berfirman: “Barang siapa yang
berdo’a kepadaku, pasti aku kabulkan, barangsiapa yang memohon kepadaku, pasti
aku beri dan barang siapa yang memohon ampun kepadaku, pasti aku ampuni” (HR.
Jama’ah dan Abu Hurairah)
Sholat hajat paling utama dilakukan pada jam 01.20 pagi
(dini hari) hingga terbitnya fajar. Saat-saat itulah waktu yang istijabah bagi
kita untuk memohon sesuatu kepada Allah SWT. Oleh karena itu, pergunakanlah
waktu itu sebaik-baiknya.
Firman Allah SWT Dalam QS : An-Naml Ayat : 62
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam
kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan dan
yang menjadikan kamu (manusia) sebagai Khalifah di bumi ? Apakah disamping
Allah ada tuhan yang lain ? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).”
Melalui sholat hajat dan kemudian berdoa didalamnya, mulai
dari urusan bisnis, kelancaran usaha, kelancaran karier, jodoh, anak ataupun
jabatan. Tentu tidak lupa pula keinginan kita juga harus di iringi dengan usaha
nyata dan kerja. Begitu juga dalam berbisnis. Dengan doa, kita bisa memperoleh
hasil yang tidak terduga, melebihi prediksi dari strategi yang kita susun. Apa
yang di sebut “invisible hand” (tangan-tangan yang tidak nampak) oleh para
ekonom itu sejatinya menggambarkan bagaimana kekuasaan Allah SWT itu bekerja. Peran doa dan pertolongan dari
Allah SWT ini sangat penting dimana salah satu caranya adalah dengan
mengamalkan sholat hajat untuk menentukan keberhasilan bisnis kita. Amat
disayangkan ketika entrepreneur islam melalaikan aspek yang satu ini. Padahal,
ini senjata utama dalam usaha mencapai cita-cita dan impiannya.
Setiap pedagang atau pelaku usaha bisa mengubah takdir dan
nasibnya dengan cara melakukan evaluasi terhadap kinerja, kemudian memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan. Setelah itu baru di iringi dengan doa dan sikap
tawakkal kepada Allah SWT.
Rasulullah bersabda :
“Tidak ada yang bisa menambah umur kecuali berbuat kebaikan.
Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa. Dan sesungguhnya seorang
Laki-Laki akan diharamkan baginya Rezeki karena dosa yang di perbuatnya (HR.
Ibnu Majah)
Disinilah fungsi sholat hajat sebagai pengubah takdir
manusia dan nasib kita dimasa depan. Kita telah berusaha mendekat kepada Allah
SWT. Orang yang dekat kepada-Nya tidak akan pernah mengalami frustasi. Oleh
karena itu, sholat hajat bagi seorang karyawan, pengusaha, pedagang, pegawai
negeri sipil adalah pasword untuk membuka jalan kesuksesan. Banyak orang hanya
siap hidup miskin tetapi tidak siap untuk hidup kaya. Saat miskin, mereka
banyak berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Setelah kaya, mereka menjadi lupa
semuanya.